Liputan6.com, Jakarta : Kadang pegawai yang sudah pensiun menunjukkan
ketidaktahuan dalam mengatur keuangannya. Bahkan banyak pensiunan yang tidak
menyadari kesalahan sepele sehingga dapat membuat rencana pensiun yang damai
menjadi gagal.
Untuk hidup sesuai dengan gaya hidup
tanpa dukungan gaji, pensiunan harus pintar mengelola keuangannya. Mereka juga
perlu memahami kalau sudah tidak muda lagi. Setiap kesalahan yang dilakukan
mengenai investasinya dapat mengundang beberapa masalah serius.
Selain itu, banyak pensiunan tidak
memiliki petunjuk tentang berbagai aturan dan berbagai kebijakan yang terkait
dengan rekening pensiun mereka.
Hasil akhirnya, mereka menghadapi
kesulitan serius dalam mendapatkan uang mereka kembali, dan sering kehilangan
bagian terbesar dari pendapatan mereka. Mengutip dari Buzzle.com, Minggu
(20/10/2013).
Oleh karena itu, untuk memastikan
kalau masa pensiun tidak perlu mengkhawatirkan uang, para pensiunan harus
sangat berhati-hati. Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari:
1. Mengacuhkan tentang investasi
Agar masa pensiunan berjalan baik,
kebanyakan pensiunan sering berinvestasi di pasar saham. Mereka melakukannya
melalui reksa dana atau dana pensiun dari perusahaan. Itu pasti keputusan bijak
untuk menyisihkan penghasilan berinvestasi di saham selama bekerja. Akan tetapi
berjalannya waktu, hal ini juga penting untuk menilai kembali yang telah
diinvestasikan. Adapun menunda penilaian kembali ini dapat berakibat `mahal`,
terutama di pasar saham yang volatile.
2. Meminjamkan uang untuk keluarga
Tak salah mendukung keuangan anak,
jika tidak mengancam keamanan keuangan Anda. Banyak pensiunan sering membeli
rumah pertama anak mereka, bahkan ketika sudah tak bisa menangani pensiunan
mereka sendiri. Bahkan beberapa membiayai sekolah cucunya. Kadang para
pensiunan juga mengambil pinjaman yang mereka tak bisa membayar. Anda sebaiknya
dapat menjaga batas pinjaman yang dapat diberikan kepada anak.
3. Terlalu percaya nasihat keuangan
dari teman dan keluarga
Ketika mengelola asuransi, saham,
real estate, dan produk keuangan lainnya, kebanyakan pensiunan tidak ingin
membuang uang dengan menyewa penasihat keuangan. Mereka mengandalkan nasihat
dari teman dan keluarga. Sikap tersebut dapat berisiko bahkan rentan terhadap
skema ponzi. Oleh karena itu, pensiunan diharapkan dapat menggunakan jasa
penasihat keuangan untuk meminta saran mengelola keuangan.
4. Meremehkan faktor usia
Dengan semua kemajuan di dunia
kedokteran membuat harapan hidup naik hari demi hari. Saat ini, usia tua adalah
periode terpanjang dalam hidup seseorang. Bagian terburuk adalah kebanyakan
orang tua tak memiliki tabungan cukup untuk membantu mereka melewati masa
pensiun. Idealnya orang harus mulai merencanakan keuangan mereka sejak awal
karirnya dan harus berinvestasi dalam rencana yang telah dirancang untuk
memberikan keuntungan jangka panjang.
5. Mengambil manfaat jaminan sosial
terlalu cepat
Manfaat jaminan sosial adalah keputusan penting yang tidak boleh diambil tergesa-gesa. Menurut statistik, kebanyakan orang Amerika Serikat mulai mengajukan klaim manfaat ini segera setelah mereka pensiun. Mereka tak menyadari bahwa menunda klaim tentang jaminan sosial benar-benar dapat meningkatkan persentase keuntungan bulanan mereka. Jika menunda mengklaim hingga usia 70 tahun, para pensiun dapat tambahan 8% setiap bulan untuk setiap tahun tertunda.
Manfaat jaminan sosial adalah keputusan penting yang tidak boleh diambil tergesa-gesa. Menurut statistik, kebanyakan orang Amerika Serikat mulai mengajukan klaim manfaat ini segera setelah mereka pensiun. Mereka tak menyadari bahwa menunda klaim tentang jaminan sosial benar-benar dapat meningkatkan persentase keuntungan bulanan mereka. Jika menunda mengklaim hingga usia 70 tahun, para pensiun dapat tambahan 8% setiap bulan untuk setiap tahun tertunda.
(Ahm/*
No comments:
Post a Comment